Senyawa

 Senyawa

Pengertian Senyawa

Senyawa adalah zat tunggal yang unsur-unsurnya bisa diuraikan kembali menjadi dua atau lebih dengan menggunakan reaksi kimia. Meskipun senyawa terdiri dari beberapa unsur, namun sifat kimia antara senyawa dengan unsur penyusunnya berbeda.

Sifat senyawa

sifat-sifat senyawa bisa dirangkum menjadi:

  1. Senyawa terbentuk dari dua unsur kimia atau lebih dengan menggunakan reaksi kimia
  2. sifat senyawa berbeda dengan sifat unsur pembentuknya karena keduanya memiliki perbedaan komposisi
  3. Senyawa bisa diuraikan menjadi beberapa unsur tertentu
  4. Suatu senyawa tidak bisa dipisahkan secara fisika.

Tata Nama Senyawa

Di alam semesta ini, ada banyak banyak sekali jumlah dan jenis senyawa. Untuk membedakan antara senyawa yang satu dengan yang lainnya, dibutuhkan nama sebagai identitas senyawa itu sendiri. Dalam hal ini, komisi internasional untuk kimia (IUPAC) membuat aturan penamaan senyawa yang berlaku di seluruh dunia agar proses penamaannya jadi lebih mudah. Semua tata nama senyawa yang digunakan wajib mengikuti aturan ini. IUPAC sendiri merupakan badan internasional yang berada di bawah naungan UNESCO.

Misalnya seperti senyawa biner yang merupakan senyawa dengan dua unsur di dalamnya, baik unsur logam maupun unsur non logam

Penamaan senyawa biner yang terdiri dari unsur logam dan non logam

Senyawa biner yang terdiri dari ikatan antara unsur logam dan non logam biasa disebut sebagai senyawa ionik. Dalam senyawa ini, unsur logam bisa membentuk ion yang positif (kation) dan unsur non logam bisa membentuk ion yang negatif (anion).

Beberapa contoh kation dan juga anion yang dihasilkan oleh unsur logam serta unsur non logam diantaranya adalah:

NoKation dari unsur logamNoAnion dari unsur non logam
KationNama KationAnionNama Anion
1Li+Litium1H-Hidrida
2Na+Natrium2Cl-Klorida
3K+Kalium3l-Iodida
4Mg2+Magnesium4Br-Bromida
5Ca2+Kalsium5O2Oksida
6Al3+Magnesium6S2Sulfida
7Sn2+Timah (II)7As3Arsenida
8Sn4+Timah (IV)8Si4-Silisida
9Cu+Tembaga (I)9p3+Fosfida
10Cu2+Tembaga (II)10O2Oksida

Nama logam + nama non logam diikuti dengan akhiran “-ida”

Misalnya untuk senyawa biner yang tersusun dari unsur logam kalium (K) yang berikatan dengan unsur non logam klor (Cl) akan membentuk senyawa KCl yang bernama kalium klorida. 

NoSenyawaNama Senyawa
1NaBrNatrium bromida
2Li2OLitium oksida
3MgCl2Magnesium klorida
4AgClPerak klorida
5ZnOSeng oksida
6NaClNatrium klorida
7CsICesium iodida
8RubidiumOksida
9SrOStrontium oksida
10BariumKlorida

Nama logam (angka romawi) + nama non logam diikuti dengan akhiran “-ida”

Contohnya seperti ketika senyawa biner yang tersusun dari unsur logam besi (Fe)–yang mempunyai lebih dari satu muatan–berikatan dengan unsur non logam klor (Cl), akan membentuk senyawa FeCl2 yang bernama besi(II) klorida dan juga FeCl3 yang bernama besi (III) klorida.

NoUnsurBilangan OksidasiSenyawaNama Senyawa
1Cr+2CrOKromium(II) oksida
+3CrCl3Kromium(III) klorida
2Fe+2FeSBesi(II) sulfida
+3FeF3Besi(III) florida
3Co+2Col2Kobalt(II) iodida
+3Co2O3Kobalt (III) oksida
4Cu+1CulTembaga(I) iodida
+2CuCl3Tembaga(II) klorida
5Pb+2PbBr2Timbal(II) bromida
+4PbO2Timbal(IV) oksida

Penamaan senyawa biner yang terdiri dari dua unsur non logam

Senyawa biner yang terdiri dari dua unsur non logam bisa berupa senyawa kovalen. Cara penamaan senyawa biner yang satu ini adalah dengan menuliskan unsur yang mempunyai bilangan oksidasi positif dulu, lalu diikuti dengan unsur yang mempunyai bilangan oksidasi negatif.

Contohnya senyawa biner yang terdiri dari unsur non logam hidrogen (H) dengan bilangan oksidasi positif ketika bereaksi dengan unsur non logam klor (Cl) dengan bilangan oksidasi negatif akan membentuk HCl yang dinamakan hidrogen klorida, bukan ClH.

Beberapa unsur-unsur non logam diketahui bisa membentuk lebih dari satu senyawa biner. Contohnya seperti karbon monoksida (CO), karbon dioksida (CO2), nitrogen dioksida (NO2), dan juga nitrogen trioksida (N2O3). Penamaan unsur-unsur ini disusun dari jumlah atom yang dimiliki oleh setiap unsur.

Selain itu, senyawa biner yang terdiri dari dua unsur non logam dinamakan sesuai dengan nama kedua unsur tersebut dan ditambahkan dengan akhiran “-ida”. Akan tetapi jika unsur-unsurnya hanya membentuk sejenis senyawa, indeks biasnya tidak perlu disebutkan seperti HCl (hidrogen klorida), HBr (Hidrogen bromida), dan juga H2S (hidrogen sulfida).

NoJumlah AtomBahasa Yunani
11mono
22di
33tri
44tetra
55penta
66heksa
77hepta
88okta
99nona
1010deka

indeks satu untuk unsur pertama tidak perlu ditulis, misalnya seperti CO (karbon monoksida) dan NO (nitrogen monoksida).

NoSenyawaNama Senyawa
1COKarbon monoksida
2CO2Karbon dioksida
3NONitrogen monoksida
4NO2Nitrogen dioksida
5N2O3Dinitrogen trioksida
6N2O4Dinitrogen tetraoksida
7BCl3Boron triklorida
8CCl4Karbon tetraklorida
9N2O5Dinitrogen pentoksida
10PCl3Fosfor triklorida
11PCl5Fosfor pentaklorida
12SF6Sulfur heksaflorida
13HClHidrogen klorida

14HBrHidrogen bromida
15ClFKlorin fluorida

Jenis-Jenis Senyawa 

-Senyawa organik

Senyawa organik merupakan senyawa yang di dalam molekulnya terdapat karbon kecuali karbonat, karbida, dan oksida karbon. Senyawa organik bisa ditemukan dari makhluk hidup seperti hewan dan juga tumbuh-tumbuhan.

Senyawa organik terdiri dari beberapa golongan, yaitu:

  1. Senyawa alifatik: senyawa organik yang mempunyai rantai karbon yang bisa diubah gugus fungsinya
  2. Senyawa aromatik: senyawa organik yang di dalamnya terdapat kandungan paling tidak satu cincin benzena
  3. Senyawa heterosiklik: senyawa organik yang mencakup atom-atom non karbon dalam struktur cincinnya.

Dalam kimia, cabang ilmu yang mempelajari senyawa organik disebut sebagai kimia organik. Kalau kamu mau belajar lebih lanjut tentang ilmu ini, buku Kimia Organik Ed 2 yang ditulis oleh Riswiyanto bisa jadi sumber yang tepat.

-Senyawa anorganik

Senyawa anorganik diartikan sebagai senyawa pada tabel periodik yang biasanya menyusun sebuah material maupun benda tak hidup. Contoh senyawa anorganik yang kamu kenal dalam kehidupan sehari-hari misalnya seperti karbon dioksida (CO2), Air (H2O), Amonia (NH3), Natrium hidroksida (NaOH), dan Natrium Klorida (NaCl).

-Asam

Asam merupakan salah satu jenis senyawa kimia yang dapat menghasilkan larutan dengan pH kurang dari 7 ketika dilarutkan ke dalam air. Pada umumnya, senyawa asam sering dituliskan dengan rumus HA.

Selain itu, ada juga yang mengartikan asam sebagai senyawa kimia yang bisa mendonorkan ion H+ (proton) kepada suatu zat basa atau zat yang bisa menerima pasangan elektron bebas dari suatu basa.

-Basa

Basa pada dasarnya adalah senyawa kimia yang mampu menyerap ion hydronium ketika dilarutkan dalam air. Basa sendiri merupakan lawan dari asam karena mempunyai pH lebih dari 7. Menurut kekuatannya, basa dibagi menjadi dua yaitu basa lemah dan basa kuat. Kekuatan basa sangat tergantung pada kemampuannya dalam melepaskan ion OH dalam larutan serta konsentrasi larutan basa tersebut.

Komentar

Postingan Populer