Senyawa
Senyawa
Pengertian Senyawa
Sifat senyawa
sifat-sifat senyawa bisa dirangkum menjadi:
- Senyawa terbentuk dari dua unsur kimia atau lebih dengan menggunakan reaksi kimia
- sifat senyawa berbeda dengan sifat unsur pembentuknya karena keduanya memiliki perbedaan komposisi
- Senyawa bisa diuraikan menjadi beberapa unsur tertentu
- Suatu senyawa tidak bisa dipisahkan secara fisika.
Tata Nama Senyawa
Di alam semesta ini, ada banyak banyak sekali jumlah dan jenis senyawa. Untuk membedakan antara senyawa yang satu dengan yang lainnya, dibutuhkan nama sebagai identitas senyawa itu sendiri. Dalam hal ini, komisi internasional untuk kimia (IUPAC) membuat aturan penamaan senyawa yang berlaku di seluruh dunia agar proses penamaannya jadi lebih mudah. Semua tata nama senyawa yang digunakan wajib mengikuti aturan ini. IUPAC sendiri merupakan badan internasional yang berada di bawah naungan UNESCO.
Misalnya seperti senyawa biner yang merupakan senyawa dengan dua unsur di dalamnya, baik unsur logam maupun unsur non logam
Penamaan senyawa biner yang terdiri dari unsur logam dan non logam
Senyawa biner yang terdiri dari ikatan antara unsur logam dan non logam biasa disebut sebagai senyawa ionik. Dalam senyawa ini, unsur logam bisa membentuk ion yang positif (kation) dan unsur non logam bisa membentuk ion yang negatif (anion).
Beberapa contoh kation dan juga anion yang dihasilkan oleh unsur logam serta unsur non logam diantaranya adalah:
No | Kation dari unsur logam | No | Anion dari unsur non logam | ||
Kation | Nama Kation | Anion | Nama Anion | ||
1 | Li+ | Litium | 1 | H- | Hidrida |
2 | Na+ | Natrium | 2 | Cl- | Klorida |
3 | K+ | Kalium | 3 | l- | Iodida |
4 | Mg2+ | Magnesium | 4 | Br- | Bromida |
5 | Ca2+ | Kalsium | 5 | O2– | Oksida |
6 | Al3+ | Magnesium | 6 | S2– | Sulfida |
7 | Sn2+ | Timah (II) | 7 | As3 | Arsenida |
8 | Sn4+ | Timah (IV) | 8 | Si4- | Silisida |
9 | Cu+ | Tembaga (I) | 9 | p3+ | Fosfida |
10 | Cu2+ | Tembaga (II) | 10 | O2– | Oksida |
Nama logam + nama non logam diikuti dengan akhiran “-ida”
Misalnya untuk senyawa biner yang tersusun dari unsur logam kalium (K) yang berikatan dengan unsur non logam klor (Cl) akan membentuk senyawa KCl yang bernama kalium klorida.
No | Senyawa | Nama Senyawa |
1 | NaBr | Natrium bromida |
2 | Li2O | Litium oksida |
3 | MgCl2 | Magnesium klorida |
4 | AgCl | Perak klorida |
5 | ZnO | Seng oksida |
6 | NaCl | Natrium klorida |
7 | CsI | Cesium iodida |
8 | Rubidium | Oksida |
9 | SrO | Strontium oksida |
10 | Barium | Klorida |
Nama logam (angka romawi) + nama non logam diikuti dengan akhiran “-ida”
No | Unsur | Bilangan Oksidasi | Senyawa | Nama Senyawa |
1 | Cr | +2 | CrO | Kromium(II) oksida |
+3 | CrCl3 | Kromium(III) klorida | ||
2 | Fe | +2 | FeS | Besi(II) sulfida |
+3 | FeF3 | Besi(III) florida | ||
3 | Co | +2 | Col2 | Kobalt(II) iodida |
+3 | Co2O3 | Kobalt (III) oksida | ||
4 | Cu | +1 | Cul | Tembaga(I) iodida |
+2 | CuCl3 | Tembaga(II) klorida | ||
5 | Pb | +2 | PbBr2 | Timbal(II) bromida |
+4 | PbO2 | Timbal(IV) oksida |
Penamaan senyawa biner yang terdiri dari dua unsur non logam
Senyawa biner yang terdiri dari dua unsur non logam bisa berupa senyawa kovalen. Cara penamaan senyawa biner yang satu ini adalah dengan menuliskan unsur yang mempunyai bilangan oksidasi positif dulu, lalu diikuti dengan unsur yang mempunyai bilangan oksidasi negatif.
Contohnya senyawa biner yang terdiri dari unsur non logam hidrogen (H) dengan bilangan oksidasi positif ketika bereaksi dengan unsur non logam klor (Cl) dengan bilangan oksidasi negatif akan membentuk HCl yang dinamakan hidrogen klorida, bukan ClH.
Beberapa unsur-unsur non logam diketahui bisa membentuk lebih dari satu senyawa biner. Contohnya seperti karbon monoksida (CO), karbon dioksida (CO2), nitrogen dioksida (NO2), dan juga nitrogen trioksida (N2O3). Penamaan unsur-unsur ini disusun dari jumlah atom yang dimiliki oleh setiap unsur.
Selain itu, senyawa biner yang terdiri dari dua unsur non logam dinamakan sesuai dengan nama kedua unsur tersebut dan ditambahkan dengan akhiran “-ida”. Akan tetapi jika unsur-unsurnya hanya membentuk sejenis senyawa, indeks biasnya tidak perlu disebutkan seperti HCl (hidrogen klorida), HBr (Hidrogen bromida), dan juga H2S (hidrogen sulfida).
No | Jumlah Atom | Bahasa Yunani |
1 | 1 | mono |
2 | 2 | di |
3 | 3 | tri |
4 | 4 | tetra |
5 | 5 | penta |
6 | 6 | heksa |
7 | 7 | hepta |
8 | 8 | okta |
9 | 9 | nona |
10 | 10 | deka |
No | Senyawa | Nama Senyawa |
1 | CO | Karbon monoksida |
2 | CO2 | Karbon dioksida |
3 | NO | Nitrogen monoksida |
4 | NO2 | Nitrogen dioksida |
5 | N2O3 | Dinitrogen trioksida |
6 | N2O4 | Dinitrogen tetraoksida |
7 | BCl3 | Boron triklorida |
8 | CCl4 | Karbon tetraklorida |
9 | N2O5 | Dinitrogen pentoksida |
10 | PCl3 | Fosfor triklorida |
11 | PCl5 | Fosfor pentaklorida |
12 | SF6 | Sulfur heksaflorida |
13 | HCl | Hidrogen klorida |
14 | HBr | Hidrogen bromida |
15 | ClF | Klorin fluorida |
Jenis-Jenis Senyawa
-Senyawa organik
Senyawa organik terdiri dari beberapa golongan, yaitu:
- Senyawa alifatik: senyawa organik yang mempunyai rantai karbon yang bisa diubah gugus fungsinya
- Senyawa aromatik: senyawa organik yang di dalamnya terdapat kandungan paling tidak satu cincin benzena
- Senyawa heterosiklik: senyawa organik yang mencakup atom-atom non karbon dalam struktur cincinnya.
Dalam kimia, cabang ilmu yang mempelajari senyawa organik disebut sebagai kimia organik. Kalau kamu mau belajar lebih lanjut tentang ilmu ini, buku Kimia Organik Ed 2 yang ditulis oleh Riswiyanto bisa jadi sumber yang tepat.
-Senyawa anorganik
Senyawa anorganik diartikan sebagai senyawa pada tabel periodik yang biasanya menyusun sebuah material maupun benda tak hidup. Contoh senyawa anorganik yang kamu kenal dalam kehidupan sehari-hari misalnya seperti karbon dioksida (CO2), Air (H2O), Amonia (NH3), Natrium hidroksida (NaOH), dan Natrium Klorida (NaCl).
-Asam
Asam merupakan salah satu jenis senyawa kimia yang dapat menghasilkan larutan dengan pH kurang dari 7 ketika dilarutkan ke dalam air. Pada umumnya, senyawa asam sering dituliskan dengan rumus HA.
Selain itu, ada juga yang mengartikan asam sebagai senyawa kimia yang bisa mendonorkan ion H+ (proton) kepada suatu zat basa atau zat yang bisa menerima pasangan elektron bebas dari suatu basa.
-Basa
Basa pada dasarnya adalah senyawa kimia yang mampu menyerap ion hydronium ketika dilarutkan dalam air. Basa sendiri merupakan lawan dari asam karena mempunyai pH lebih dari 7. Menurut kekuatannya, basa dibagi menjadi dua yaitu basa lemah dan basa kuat. Kekuatan basa sangat tergantung pada kemampuannya dalam melepaskan ion OH dalam larutan serta konsentrasi larutan basa tersebut.
Komentar
Posting Komentar